Rakyat Iran akan memilih presiden baru pada tanggal 28 Juni mendatang setelah kematian Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter bulan lalu. Dari sekian nama yang muncul, sebagian besar kandidat disebut memiliki ideologi yang berhaluan keras dan tegas terhadap pandangan yang bertolak belakang dengan sistem kepercayaan mereka.