
Pertengahan bulan Februari ini, Aktivis Peneleh Jang Oetama telah mendapatkan nahkoda baru yang akan memimpin bagaimana arah gerak yang akan dilakukan selama dua tahun ke depan. Dalam Kongres II Aktivis Peneleh yang mengangkat tajuk Inisiasi Kiri Nusantara, Ahmad Tsiqqif Asyiqulloh terpilih melalui musyawarah yang dilakukan oleh aktivis dari berbagai wilayah di Indonesia.
Pria asal Madura yang dalam studinya sejak fase sarjana hingga pascasarjana selalu fokus terhadap pemikiran H.O.S Tjokroaminoto, khususnya dalam ilmu tafsir Al-Qur’an dan derivasinya, itu kali ini mengemban mandat untuk meneruskan estafet perjuangan yang telah digariskan oleh Muh. Fadhir A.I. Lamase selaku koordinator nasional Aktivis Peneleh periode sebelumnya.
Ahmad Tsiqqif Asyiqulloh sendiri dalam kepengurusan pusat sebelumnya merupakan Sekretaris Jenderal Aktivis Peneleh periode 2022-2024. Saat ditemui di Malang oleh tim Koran Peneleh, ia sedang berdiskusi hangat dengan para Aktivis Peneleh yang sedang berada di Sekretariat Peneleh di Pondok Indah Estate.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh Koran Peneleh, Tsiqqif menyampaikan aspek-aspek strategis hingga teknis yang akan dia lakukan selama masa kepemimpinannya mendatang. Berikut petikan lengkap wawancara bersama Ahmad Tsiqqif Asyiqulloh:
Bagaimana perasaan Anda setelah terpilih sebagai Koordinator Nasional Aktivis Peneleh 2025-2027?
Tentu terasa begitu berat sebagai beban dan amanah yang cukup besar. Namun demikian, saya lagi-lagi teringat H.O.S Tjokroaminoto yang juga mengungkapkan bagaimana beratnya perjuangan yang ia rasakan dalam Tafsir Program Asas dan Tafsir Program Tandhim.
Terinspirari dari beliau, maka saya menyatakan bahwa dengan kalimat lahaula walaquwata illabillah hil aliyil adzim (hauqalah), bebannya sudah mulai berkurang, dan saya siap untuk melaksanakan amanah ini sebaik mungkin.
Apa harapan Anda sebagai Koordinator Nasional Aktivis Peneleh 2025-2027?
Harapan saya adalah semua Aktivis Peneleh seluruh Indonesia kembali meneguhkan gerak dan arah juang berbasis Inisiasi dan Kiri Nusantara dan Tjokroisme. Sederhananya adalah semakin zelfbestuur gerak pikir, aksi, dan batinnya.
Mengapa harus Inisiasi Kiri Nusantara dan Tjokroisme?
Melihat realitas yang ada sebagai tantangan, bahwasanya itu semua haruslah kita sucikan dari pengaruh-pengaruh nilai sekuler dan liberal, sehingga perlu inisiasi kiri Nusantara sebagai solusi atas infiltrasi atas nilai-nilai yang dipengaruhi oleh Barat ini.
Jati diri kita bukanlah liberal, tetapi Nusantara Itulah kenapa inisiasi kiri Nusantara yang membawa misi menyucikan nilai-nilai Nusantara yang adiluhung. Kita tidak pakai lagi Marxisme, Leninisme, Maoisme, Kapitalisme, dan isme-isme lainnya.
Tetapi kita mengedepankan gerakan berbasis Tjokroisme, yaitu meneladani semangat juang H.O.S. Tjokroaminoto yang berbasis Islam untuk melawan kezaliman melalui kebudayaan, kesejahteraan, dan syuro ala Nusantara.
Bagaimana langkah untuk membumikan Inisiasi Kiri Nusantara dan Tjokroisme ke masyarakat luas?
Tentunya hal ini akan kita lakukan melalui gerakan-gerakan kebudayaan, kesejahteraan, dan syuro yang telah dirumuskan dan dimaksud sebelumnya. Sederhananya, kita akan bumikan melalui upaya dan keyakinan dari laku dan juga falsafah kehidupan Aktivis Peneleh, kemudian menginspirasi masyarakat, dan akhirnya masyarakat mengamini bahwasanya Tjokroisme adalah jawaban dari permasalahan hari ini.
Apa saja program prioritas yang akan Anda sebagai Koordinator Nasional Aktivis Peneleh 2025-2027?
Ada tiga program prioritas yang akan menjadi fokus saya selama dua tahun ke depan, yakni mengedepankan kemandirian (zelfbestur) regional, melakukan perapian arah gerak organisasi dengan inisiasi komite disiplin pengader, serta propaganda karya dan propaganda media untuk meluaskan dampak dan pengaruh gerakan Aktivis Peneleh Jang Oetama.
Adakah target yang Anda canangkan selama dua tahun ke depan?
Target utamanya tentu ialah bagaimana regional mampu untuk melakukan kaderisasinya sendiri. Di samping itu, saya juga berharap akan ada peningkatan dan pengokohan jumlah regional yang tersebar di seluruh Indonesia. Terakhir, namun tak kalah pentingnya, masifikasi buah karya tulis para Pengader Jang Oetama juga menjadi target selama kepemimpinan saya dua tahun ke depan.
Apakah ada kemungkinan Aktivis Peneleh masuk ke sistem pemerintahan hari ini?
Tentu ada, karena itu merupakan wujud dari gerakan syuro yang sudah kita diskusikan bersama dalam Kongres II Aktivis Peneleh selama empat hari di Malang kemarin. Namun, hal itu bukanlah prioritas. Melainkan keniscayaan setelah para aktivis peneleh menginternalisasi politik Menembah Gusti dalam laku dan budinya.
Bagaimana pola kepemimpinan yang akan Anda gunakan sebagai Koordinator Nasional Aktivis Peneleh 2025-2027?
Pola kepemimpinan yang akan saya gunakan ialah dengan mendorong disiplin kepemimpinan dalam setiap gerak langkah/gerak juang dalam sebuah organisasi, baik di tingkat pusat maupun regional. Dalam bahasa sederhana, saya akan tekankan disiplin berpikir, disiplin bergerak, dan juga disiplin spiritual bagi semua Aktivis Peneleh.
Siapa saja dan kapan nama-nama yang akan membantu Anda dalam kepengurusan pusat Aktivis Peneleh bisa diketahui?
Rilis dan deklarasi pengurus pusat insyaAllah akan dilakukan pada momentum bulan Ramadhan tahun ini. Lalu untuk kriterianya, tentu minimal dan idealnya ya mereka dari tataran pengader Jang Oetama yang memiliki visi, komitmen, dan integritas yang tinggi
Oh iya, ada satu lagi aspek yang akan saya tekankan bagi nama-nama yang akan membantu dalam kepengurusan pusat Aktivis Peneleh. Lagi-lagi soal disiplin diri dan juga disiplin keorganisasian yang tangguh, karena di sinilah kuncinya.