
KORANPENELEH.ID – Peneleh Research Institute bekerja sama dengan Centre for Policy Research and International Studies (CENPRIS) Universiti Sains Malaysia (USM), Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyelenggarakan The First International Conference on Nusantara School of Thought pada 05-06 Februari 2025.
Konferensi ini dihadiri lebih dari 70 partisipan dari berbagai institusi, baik secara luring maupun daring. Acara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pemikiran Nusantara sebagai pendekatan akademik dan intelektual yang berakar pada tradisi keilmuan lokal serta relevansinya dalam konteks global.

Selain konferensi, kegiatan ini juga dilanjutkan dengan International Community Service di Songkhla School, Thailand. Program pengabdian oleh Peneleh Research Institute ini berfokus pada pengajaran bahasa Indonesia dan Malaysia kepada para guru serta siswa tingkat SMP dan SMA, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan budaya dan pendidikan di kawasan Asia Tenggara.
Dalam kesempatan ini, Peneleh Research Institute juga menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan USM, UMAM, dan Untirta. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat antar lembaga dalam jangka panjang.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan kajian pemikiran Nusantara semakin berkembang dan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi dunia akademik serta masyarakat luas yang resah akan hegemoni pemikiran dan paradigma pengetahuan yang selama ini ditentukan oleh corak Barat. (JH/Red)
Baca juga: Antroposentrisme dan Akar Permasalahan Krisis Iklim