
Ratusan pelajar dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menggelar aksi turun ke jalan menyuarakan penolakan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (03/02) kemarin.
Dalam aksinya, Forum Pelajar se-Yahukimo berorasi dan membeberkan spanduk yang intinya menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebaliknya, mereka justru menuntut pendidikan yang layak dan berkualitas dibanding pembagian makanan gratis tersebut.
“Kami monolak makan bergizi gratis, yang kami minta adalah beasiswa gratis,” ujar Donny Siep, salah seorang pimpinan pengunjuk rasa kepada BBC News Indonesia, Selasa (04/02). Dalam poster dan spanduknya, mereka juga mempertanyakan kehadiran pasukan TNI dalam proses pembagian makanan bergizi secara gratis itu.
Menanggapi tuntutan tersebut, Wakil Bupati Yahukimo terpilih, Esau Miram, mengeklaim program MBG telah diluncurkan di wilayahnya pada awal Januari 2025. Menurutnya sebagian program itu sudah berjalan dan sudah dinikmati.
Esau mengaku program itu telah mendapat tanggapan positif oleh para siswa. “Kalau sekarang ada penolakan, maka pihak sekolah akan dipanggil untuk dengar apa yang menjadi penyebabnya sehingga ada penolakan. Yang terpenting saat ini bagaimana mencari formulasi yang tepat untuk penerapannya di wilayah pegunungan yang harus menggunakan pesawat,” jelasnya.
Baca juga: Dosen ASN dari Berbagai Daerah Gelar Demo di Depan Istana, Tuntut Pemerintah Segera Bayarkan Tukin
Belum diketahui siapa yang mengoordinasikan aksi tersebut, namun dalam unggahan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Numbay, program MBG dinarasikan sebagai upaya yang secara sistematis melemahkan daya pikir dan bahkan mengancam kehidupan anak-anak sekolah.
Ratusan pelajar yang menggelar aksi protes tampak menaiki kendaraan bak terbuka menuju tugu yang berada di ruas jalan protokol.Menanggapi aksi ini, Wakil Bupati terpilih Yahukimo, Esau Miram, menyatakan bakal mengevaluasi penyebab keberatan para siswa.
Sementara itu, secara terpisah Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, menyatakan bahwa berdasarkan pelaksanaan program makan bergizi gratis di berbagai wilayah, ia dan timnya di kementerian telah mendengar banyak masukan dan evaluasi terkait program makan bergizi gratis.
Lebih lanjut, ia juga mengemukakan bahwa evaluasi yang masuk tersebut akan dijadikan bahan untuk perbaikan pelaksanaan program makan bergizi gratis di masa mendatang. (ABK/Red)