
penembakan pekerja migran
Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia telah melepaskan beberapa tembakan ke sebuah kapal yang diduga milik pekerja migran Indonesia di perairan Pantai Morib di Selangor pada hari Jumat lalu, yang mana diketahui kemudian terdapat satu pekerja migran Indonesia yang tewas akibat kejadian tersebut.
Indonesia telah menyuarakan kekhawatiran atas kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan menyusul penembakan yang melibatkan petugas Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia sehingga menyebabkan seorang pekerja migran Indonesia meninggal dan empat lainnya terluka.
Pemerintah Indonesia mendesak Malaysia untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden yang terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor pada hari Jumat (24/01). “Kedutaan Besar Indonesia juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendesak penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan yang berlebihan,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha sebagaimana dikutip oleh Antara.
Polisi Selangor sebelumnya mengatakan bahwa insiden penembakan di perairan Pantai Morib pada hari Jumat sekitar pukul 3 pagi adalah hasil dari konfrontasi antara orang asing dan Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia. Kapal Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia berdalih awalnya sedang melakukan tugas patroli di Tanjung Rhu.
Petugas patroli telah menargetkan lima pekerja migran Indonesia yang tidak berdokumen, meskipun polisi Malaysia juga menyatakan bahwa mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa lebih banyak migran berada di atas kapal tersebut.
Menurut kepala polisi Selangor Hussein Omar Khan, penyelidikan awal mengungkapkan bahwa penembakan itu terjadi setelah kapal patroli Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia ditabrak empat kali oleh kapal lain, yang diduga milik para pekerja migran.
Petugas melepaskan beberapa tembakan ke kapal tersangka untuk membela diri. Namun, para tersangka berhasil melarikan diri di tengah kegelapan malam. Pada pukul 9 pagi pada hari Jumat, Badan Maritim menerima informasi dari masyarakat tentang sebuah perahu yang terombang-ambing di sepanjang pantai Pantai Banting di Kuala Langat, menurut New Straits Times.
Dua orang ditemukan di perahu tersebut. Satu orang dinyatakan meninggal di tempat kejadian sementara yang lain terluka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Kebakaran Besar Terjadi Di Los Angeles, Ratusan Ribu Orang Dievakuasi
Selain itu, polisi juga menerima laporan mengenai tiga orang lainnya, yang diduga warga negara asing. Mereka mengalami luka tembak dan telah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Sultan Idris Shah di Serdang.
Merespons hal ini, Kedutaan Besar Indonesia telah meminta akses konsuler untuk melihat jenazah dan mengunjungi korban luka berdasarkan keterangan Judha Nugraha yang dari Kementerian Luar Negeri Indonesia yang dilansir oleh Channel News Asia.
Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran telah menyatakan komitmen untuk memastikan bahwa para korban luka menerima perawatan medis yang tepat. Mereka juga berkomitmen untukmembantu keluarga korban dengan bantuan hukum dan mengatur pemulangan jenazah.
Secara terpisah, Presiden Indonesia Prabowo Subianto tiba di Putrajaya pada hari Senin (27/01) untuk kunjungan kenegaraan atas undangan Raja Malaysia, Sultan Ibrahim. Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri Malaysia, Prabowo dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk bertukar pandangan tentang kerja sama bilateral dan isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama. (ABK/Red)