
Peserta kegiatan Psychology Environment melakukan demonstrasi pembuatan pupuk
KORANPENELEH.ID – Kegiatan kolaborasi bertajuk Psychology Environment yang diselenggarakan oleh Aktivis Peneleh bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang mengusung tentang kepedulian kaum muda terhadap keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan di Lempung Camping Ground, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Malang selama dua hari, Sabtu-Minggu (11-12/1/2025) .
Kepala Pangan dan Energi Aktivis Peneleh, Anang Galih Danuarta mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mengajak kaum muda untuk menjaga dan memuliakan alam dengan merawat dan memanfaatkan secukupnya. “Alam bukanlah objek, tetapi alam adalah umat, sama seperti kita,” ungkap Galih.
Dalam keterangannya, Galih mengutip surat Al-An’am ayat 38, yang memiliki arti “Tidak ada seekor hewan pun (yang berada) di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti kamu,” terangnya mengutip salah satu ayat dalam Al-Quran.
Galih menjelaskan bahwa salah satu kegiatan dalam Psychology Environment adalah menanam tumbuhan. “Kaum muda diajak untuk mempunyai kesadaran menanam, dengan menanam kita bisa menghasilkan sumber pangan dan energi secara mandiri, selain itu, menanam juga bisa menghilangkan stres dan menjaga kesehatan mental,” jelasnya.
Baca juga: Kebakaran Besar Terjadi Di Los Angeles, Ratusan Ribu Orang Dievakuasi
Sementara itu, Ketua IMM Fakultas Psikologi UMM, Ridho Anggara Susanto menyampaikan bahwa kolaborasi bersama Aktivis Peneleh merupakan bentuk insklusivitas IMM dalam membangun gerakan yang terbuka untuk semua pihak, khususnya dalam kepedulian terhadap lingkungan.
“Kegiatan kali ini memiliki tujuan untuk menyadarkan kader IMM dan mahasiswa umum untuk menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya yang semakin mengalami degradasi,” ujar Anggara.
Kegiatan yang dimulai pada hari Sabtu di awali dengan outbound bersama di Lempung Camping Ground. Malamnya diisi dengan kegiatan diskusi dengan materi tentang psikologi lingkungan, membahas mengenai kesadaran untuk merawat bumi. Kegiatan hari Sabtu ditutup dengan penampilan musik, karya seni dan penyalaan api unggun.
Pada hari Minggu, kegiatan diawali dengan senam bersama, dilanjut demonstrasi pembuatan pupuk bokashi, pupuk dari bahan organik dan pupuk dari sampah dapur. Menjelang siang, peserta Psychology Environment diajak ke lahan pertanian untuk menanam bibit cabai, terong dan tomat. Kegiatan ditutup dengan penyampaian kesan dan pesan serta pemberian merchandise. (AGD/Red)