KORANPENELEH.ID – Pada hari Kamis (31/10/24) Kiai Badruddin Munir, Kepala Sekolah MTS Imtitsaril Ulum An-Nur, membuka secara resmi agenda DIKSARNAS (Pendidikan Dasar Nasional) yang diadakan oleh Aktivis Peneleh Jang Oetama di Aula Pondok Pesantren An-Nur Probolinggo.
Diksarnas kali ini merupakan diksarnas yang ke-27, di mana kegiatan ini merupakan kegiatan Aktivis Peneleh dengan tema “Penggerak atau Pembebek“. Kegiatan ini berlangsung sejak hari Kamis 31 Oktober hingga Minggu, 03 November 2024.
Jang Oetama Firda Wulandari selaku master of ceremony membuka acara dengan membaca Ummul Kitab (Al- Fatihah) dengan harapan generasi sekarang menjadi penggerak gerakan perubahan dalam menyonsong peradaban yang lebih baik.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Jang Oetama Hendri Sanjaya. Kemudian, rangkaian acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza.
Kepala Sekolah Aktivis Peneleh, Jang Oetama Ibnu Syifa, menyampaikan bahwa tujuan dari diadakannya Diksarnas Aktivis Peneleh ialah untuk membentuk putra putri bangsa yang memiliki kesadaran bergerak dan rasa keperdulian terhadap negeri.
Pria berambut panjang itu juga menjelaskan kenapa acara ini diadakan di pesantren. Salah satunya bertujuan untuk merawat kultur kebangsaan, yang dikenal dalam istilah NU “berislam dengan Islam Nusantara,” juga berusaha menjaga akar rumput budaya negeri seperti pesantren.
Acara Diksarnas Aktivis Peneleh ini dibuka langsung oleh Gus Munir (panggilan akrabnya) serta disaksikan langsung oleh para Aktivis Peneleh yang hadir di tengah kegiatan tersebut.
Baca juga: Masyarakat Adat Yei dan Malind Datangi Kementerian Pertahanan, Tolak PSN Food Estate di Tanah Mereka
Dalam praktiknya, agenda ini diisi oleh berbagai pemateri yang kompeten, para pemuda dibentuk untuk memiliki kesadaran diri sebagai pemuda bangsa yang harus memiliki keyakinan bangsa Indonesia memiliki peradaban Nusantara, dan itu harus dijaga bersama
Tak hanya itu, peserta juga ditanamkan mental pemimpin yang berjiwa penggerak perubahan menuju peradaban Nusantara yang semakin maju. Tercata ada 19 peserta dari kalangan pemuda ikut dalam acara ini. Mereka semua datang dari pelosok negeri, utamanya kota Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Sumenep, dan Nusa Tenggara Bara. Semuanya mengikuti acara sampai selesai. (UDN/Red)