
KORANPENELEH.ID – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan dengan mengatakan pada hari Selasa (08/10) bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan dibalas dengan balasan yang lebih kuat.
Iran menyerang Israel minggu lalu dengan serangan rudal. Israel telah berjanji untuk membalas. “Kami merekomendasikan rezim Zionis (Israel) untuk tidak menguji resolusi Republik Islam. Jika ada serangan terhadap negara kami, respons kami akan lebih kuat,” ujar Araghchi dalam pidato yang disarkan secara luas di televisi.
“Setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan dibalas dengan balasan yang lebih kuat, dan musuh kami tahu target seperti apa di dalam Rezim Zionis (Israel) yang berada dalam jangkauan kami,” lanjut pria kelahiran Teheran tersebut.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Iran mendarat di Pulau Kharg, rumah bagi terminal ekspor utama negara itu, dan mengadakan pembicaraan dengan seorang komandan angkatan. Hal ini merupakan respons terhadap berita yang menyebut kekhawatiran Israel dapat menyerang fasilitas energi.
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa dia tidak berpikir Israel telah memutuskan bagaimana menanggapinya. Pernyataan sikap perlawanan telah dilayangkan oleh Israel diwakili oleh Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel.
Baca juga: Riset ICW Temukan Fakta Mayoritas Anggota DPR Pebisnis, Masyarakat Perlu Bersikap Kritis
Diketahui sebelumnya bahwa Iran secara resmi meluncurkan 180 rudal ke Israel pada Selasa (01/10) malam. Ini merupakan serangan udara kedua terhadap Israel dalam waktu kurang dari enam bulan. Kali ini, rudal balistik tiba lebih dulu di akhir waktu penerbangan 12 menit dan targetnya tampaknya mencakup daerah perkotaan yang padat.
Di media lokal, pejabat Israel dikutip menggambarkan serangan itu sebagai deklarasi perang Iran. Meskipun tidak ada korban jiwa, fakta bahwa kota-kota menjadi sasaran akan menjadi penting bagi respons Israel. Setelah serangan Iran pada bulan April, pembalasan sebagian besar bersifat reaktif sebagai langkah tegas untuk melawan kekejaman Israel.
Menurut laporan terbaru pada Selasa malam, rudal Iran telah menyebabkan cedera minimal, tetapi menimbulkan momok tentang apa yang mungkin terjadi dalam beberapa tahun ke depan: rudal yang berjarak 12 menit dari Israel, membawa hulu ledak nuklir.
Perang penghancuran Israel terhadap musuh-musuh regionalnya, pertama Hamas dan kemudian Hizbullah, akan menambah urgensi argumen dari para petinggi Iran bahwa hanya senjata nuklir yang dapat menjaga negara itu. Dan nantinya, ketakutan bahwa argumen tersebut mungkin menang di Teheran akan memicu seruan di Israel untuk perang pencegahan. (ABK/Red)