KORANPENELEH.ID – Pembukaan Pendidikan Dasar Nasional (DIKSARNAS) Aktivis Peneleh Jang Oetama telah dilaksanakan pada Kamis, 08 Agustus 2024 di Candimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Diksarnas ini menjadi edisi keduapuluh enam dari rangkaian agenda serupa yang sudah digelar secara nasional di berbagai daerah.
Kepala Sekolah Aktivis Peneleh, Ibnu Syifa, dalam sambutannya memberikan ucapan selamat datang kepada peserta yang telah hadir dalam forum. “Teman-teman yang hadir disini merupakan orang-orang yang terpilih. Karena dari sekian jumlah calon peserta yang mendaftar teman-temanlah akhirnya dapat menghadiri acara ini,” ungkap Ibnu.
Ia kemudian melanjutkan bahwa bukan orang-orangnya saja yang terpilih, tetapi tempat diselenggarakan acara ini juga merupakan tempat terpilih. Ibnu juga mengemukakan harapannya bahwa melalui Diksarnas ini bisa lahir pemuda-pemuda hebat sebagaimana Jombang telah melahirkan banyak tokoh-tokoh besar.
Dengan tema Gen Z Bukan Strawberry, Kepala Sekolah Aktivis Peneleh tersebut mengatakan bahwa ikutnya para peserta membuktikan bahwa mereka menolak dikatakan sebagai generasi strawberry yang lembek, semangatnya mudah patahm dan sering mengalami depresi.
Selanjutnya, sambutan juga disampaikan oleh Koordinator Nasional Aktivis Peneleh, Muh. Fadhir A.I. Lamase. Dalam kesempatan itu, ia embangkitkan semangat para peserta yang hadir dengan mengatakan bahwa para tokoh-tokoh pergerakan nasional ditempa bukan hanya sehari saja atau empat hari, tetapi dalam waktu bertahun-tahun.
Secara sekilas ia juga memperkenalkan Aktivis Peneleh yang terinspirasi dari role model gerakan dan semangat yang dibawa oleh H.O.S. Tjokroaminoto, seorang bapak pendiri bangsa yang juga melahirkan banyak murid-murid brilian.
Tak lupa, sambutan terakhir juga diberikan oleh tuan rumah sekaligus Sekretaris Yayasan Darul Ulum Jombang, Ali Sukamtono. Ia menyambung dan membenarkan dari pernyataan Kepala Sekolah yang mengatakan bahwa banyak lahir tokoh-tokoh besar di Jombang dan memberikan pilihan.
“Benar bahwa banyak lahir tokoh-tokoh besar dari daerah ini. Akan tetapi, kalian juga perlu ketahui dan pilih mau lahir seperti Soekarno atau lahir seperti Semaoen,” pungkas Ali kepada peserta yang hadir dan menyimak agenda tersebut. (ABK/Red)
Baca juga: Terduga Teroris di Kota Batu Pernah Beli Bahan Peledak, Terpapar Radikalisme dari Media Sosial