KORANPENELEH.ID – Dari arena perlombaan angkat besi yang ada di South Paris Arena 6, Rizky Juniansyah yang turun di nomor 73kg tampil menjadi pemenang dan mencatatkan sejarah sebagai lifter pertama dari Indonesia yang mampu meraih emas dalam gelaran Olimpiade.
Capaian tersebut terasa semakin istimewa karena diraih pada hari yang sama dengan Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing, yang juga mampu membawa bendera merah putih berkibar di Prancis. Torehan ini setidaknya menyamai catatan perolehan medali Indonesia pada Olimpiade 1992 di Barcelona dengan membawa pulang dua medali emas.
Bedanya, pada Olimpiade Paris 2024, kedua medali tersebut didapat dari cabor panjat tebing dan angkat besi, bukan lagi dari bulutangkis yang selama ini menjadi andalan untuk mendulang medali emas di tiap perhelatan olahraga paling akbar sejagat raya tiap empat tahun tersebut.
Rizky Juniansyah berhasil mencatatkan total angkatan sebesar 354kg dari kombinasi kategori snatch dan clean and jerk, mengungguli Weeraphon Wichuma dari Thailand dengan raihan 346kg dan Bozhidar Andreev asal Bulgaria yang meraih total angkatan sebanyak 344 kg.
Pada kategori snatch, Rizky berhasil mengangkat beban seberat 155kg. Sementara itu, dalam kategori clean and jerk yang menjadi unggulannya, ia berhasil mencetak rekor baru dalam Olimpiade dengan mengangkat beban seberat 199kg.
Shi Zhiyong yang digadang-gadang menjadi rival terberat Rizky didiskualifikasi dari perlombaan setelah gagal dalam tiga kali percobaan saat bertanding di kategori clean and jerk. Padahal, pada kategori snatch ia berhasil memimpin dengan capaian 165kg.
Keberhasilan Rizky dalam menyumbangkan medali emas pertama bagi cabor angkat besi untuk Indonesia di gelaran Olimpiade ini juga sekaligus menjawab keraguan dan pesimisme masyarakat yang sempat kecewa karena ia berhasil mengalahkan Rahmat Erwin Abdullah saat kualifikasi menuju Olimpiade dalam perhelatan IWF World Cup 2024 di Thailand.
Saat itu, Rizky yang sempat absen cukup lama karena cedera ternyata mampu mengejutkan dunia dengan menyabet emas dan mengalahkan peraih dua medali emas Olimpiade, Shi Zhiyong, dan juga Rahmat Erwin Abdullah yang menjadi kawan sekaligus rivalnya di dalam arena pertandingan. (ABK/Red)