Jurnalis Tempo Mendapat Teror dan Mobilnya Dirusak, Aliansi Jurnalis Independen Dorong Kepolisian hingga Dewan Pers Usut Tuntas

KORANPENELEH.ID – Salah seorang jurnalis Tempo yang juga menjadi host dalam siniar Bocor Alus Politik, Hussein Abri Dongoran mendapatkan teror dan pengrusakan mobil pada Senin (05/07) waktu setempat. Peristiwa itu terjadi di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan saat ia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah setelah berkegiatan sebagai narasumber dalam sebuah diskusi di Senayan City.

Menurut kesaksian Hussein, hal itu berumla saat ia hendak membelokkan mobilnya di putar-balik Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, tepatnya di belakang Markas Besar Kepolisian RI dan depan kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Waktu menunjukkan pukul 21.50 WIB ketika ia mendengar bunyi sangat keras di belakang mobilnya. Hussein menduga seorang menabrak bagian belakang mobilnya. Saat dilihiat dari spion tengah, ia tak melihat ada mobil lain di belakangnya. Hanya ada dua orang berboncengan sepeda motor melaju ke arah Senayan. Karena jalanan cukup gelap, Hussein tidak berhenti.

Ia baru memarkir mobil di Jalan Senjaya, dekat Museum Polri. Hussein sempat kembali lagi ke dekat lokasi kejadian untuk mencari CCTV yang mungkin merekam peristiwa tersebut. Namun, petugas keamanan di Kementerian PUPR menyatakan tidak ada CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian.

Setri Yasra, Pemimpin Redaksi Tempo pun telah melaporkan hal ini kepada polisi setempat untuk mengusut tuntas apa motif di balik teror serta pengrusakan mobil terhadap salah satu wartawan di bawah kepemimpinannya. Apakah ia berkaitan dengan tugas dan liputan yang dilakukan oleh Hussein? Tentu dibutuhkan pengusutan secara lengkap dan jelas.

Di sisi lain, tim reserse kriminal dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Jakarta Selatan menyatakan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di mana terjadi pengrusakan mobil Hussein, jurnalis Tempo yang cukup populer beberapa waktu belakangan. Empat anggota kepolisian telah memeriksa kaca bagian belakang mobil Toyota berwarna putih itu. 

Pemeriksaan kendaraan sendiri berlangsung di Jalan Raden Fatah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebagian kaca sudut kiri dan kanan kendaraan Hussein sudah bolong. Sedangkan di bagian tengah kaca, terlihat 14 titik keretakan kaca. Pecahan busi menjadi temuan tim kepolisian yang diduga dilemparkan oleh pelaku.

Sebagai informasi, Bocor Alus Politik merupakan salah satu siniar rutin yang hadir tiap hari Sabtu sebagai media pengantar untuk memberikan isu-isu yang diangkat oleh Majalah Tempo tiap minggunya. Siniar ini menjadi populer ketika beberapa kali mengungkap apa yang terjadi di balik layar dari peristiwa politik.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Fenomena Bisnis Joki dalam Dunia Pendidikan Indonesia

Merespons hal ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mendesak kepolisian untuk menyelidiki dugaan teror yang dialami Hussein Abri Dongoran. Ketua AJI Jakarta, Irsyan Hasyim, menyebut kepolisian harus mengungkap motif teror yang dialami Hussein.

“Jika kemudian terbukti bahwa teror ini terkait dengan peliputan, maka penyidikan harus merujuk Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999,” ungkap Irsyan sebagaimana dilansir Tempo. Pasal tersebut melarang tindakan melawan hukum yang berakibat menghambat atau menghalangi hak pers untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.

Tak hanya itu, AJI Jakarta dan LBH Pers juga mendesak kepolisian untuk menangkap pelaku teror terhadap Hussein. Pelaku teror ini mempunyai kemungkinan untuk dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) atau Pasal 406 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP. Kedua pasal tersebut mengandung ancaman pidana bagi tindakan menghancurkan atau merusakkan barang.

Selain itu, AJI Jakarta dan LBH Pers turut meminta Dewan Pers untuk ikut berperan menangani kasus dugaan teror terhadap Hussein. “Meminta Dewan Pers untuk menerjunkan Satgas anti-Kekerasan guna memastikan kepolisian mengusut kasus ini dengan tuntas,” tegas Irsyan. (ABK/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *