Oleh: Anik Meilinda
DUKA TAPI MANIS
Pernahkan kamu menginjak tai kucing?
Ya, peristiwa itu adalah duka
Namun, membuatmu mencuci kakiEntah mantra apa yang disemburkan
Sehingga membuat hati ini begitu terpaut
Entah angin mana yang dititipi
Sehingga membuat hatiku menjadi takutManusia bukanlah manusia
Jika bisa bahagia setelah menginjak-injak manusia lain
Manusia barulah manusia
Jika memberikan penghormatan, sebagaimana ingin diperlakukan
BERTEMU PENYAIR
Cinta adalah cabang dari dedaunan
Cinta adalah angina, laut, dan ombak
Cinta adalah matahari pagi, gerimis, dan pelangiNamun, cinta jualah sebatan lilin yang disulut api
Lalu bisa padam atau meleleh
Seperti yang kita sama-sama tahu
Seringnya, kokohnya akar, rimbunnya daun, dan kuatnya batang
Tak sadar bahwa di sanalah tempat bunga dan buah berkembang
ATOM
Sekecil atom atau sebesar semesta?
Itulah yang kau tanyakan kala itu
Seorang gadis polos yang memegang kaca itu
Termenung beberapa saat
Ia berusaha mencari ke dalam dirinya
Jawaban yang seperti apa yang manusia itu maksud?Lalu kujawab; tak sekecil atom atau sebesar semesta
Namun, ia selalu tumbuh dan berkembang layaknya spora jamur
Yang menyebar, menebar, dan melebar
Dan beradaptasi dengan lingkungan yang tidak samar