
Doc. Istimewa
Abdullah Muthalib Sangadji, yang lebih dikenal sebagai AM Sangadji, adalah seorang pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Maluku. Lahir pada tanggal 3 Juni 1889 di Rohomoni, Pulau Haruku, Maluku Tengah, Sangadji dikenal sebagai tokoh yang berjuang keras melawan penjajahan Belanda. Pada ulang tahunnya yang ke-135, mari kita mengenang perjalanan hidup dan perjuangannya.
AM Sangadji lahir dalam keluarga yang menghargai pendidikan dan perjuangan. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat besar dalam bidang pendidikan dan sosial. Sangadji mendapatkan pendidikan dasarnya di Maluku sebelum melanjutkan pendidikannya ke Jakarta, di mana ia semakin terlibat dalam gerakan-gerakan nasionalis yang sedang berkembang saat itu.
Sangadji aktif dalam berbagai organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu kontribusi terbesar Sangadji adalah keanggotaannya dalam Sarekat Islam, sebuah organisasi yang memainkan peran penting dalam pergerakan nasional. Dalam organisasi ini, Sangadji menjadi salah satu tokoh penting yang menyuarakan perlunya kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Sangadji dikenal karena keberaniannya dalam menyuarakan ketidakadilan dan penindasan yang dialami oleh rakyat Indonesia. Ia sering kali ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah kolonial Belanda akibat aktivitas politiknya. Meskipun demikian, semangat juangnya tidak pernah padam.
Baca juga : A.M. Sangadji Jago Toea dari Maluku untuk Indonesia
AM Sangadji meninggal dunia pada tanggal 8 Mei 1949. Meskipun ia telah tiada, semangat dan perjuangannya tetap hidup dalam ingatan rakyat Indonesia, terutama masyarakat Maluku. Sangadji diakui sebagai salah satu pahlawan nasional yang memberikan sumbangsih besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Akan tetapi seluruh pengorbanan AM Sangadji belum dihargai sepenuhnya oleh negera. Tidak kurang puluhan tahun cucu dan keluarga beliau, salah satunya Kamil Moni Sangadji berjuang agar AM Sangadji diakui sebagai pahlawan nasional, namun hingga kini masih ada kendala-kendala yang didapatkan. Demi mengetahui lebih lanjut, tim koranpeneleh.id melakukan wawancara langsung dengan Kamil Moni Sangadji, berikut sajian wawancaranya:
Dimata Bang Mony, seperti apa sosok AM Sangadji sehingga perlu diperjuangkan untuk menjadi pahlwan nasional?
AM Sangadji adalah contoh nyata dari semangat perjuangan yang tak kenal lelah. Dedikasinya dalam memperjuangkan kemerdekaan dan memajukan pendidikan di Indonesia menjadikannya sosok yang dihormati dan diingat sepanjang masa. Pada ulang tahunnya yang ke-135, kita mengenang dan menghormati jasa-jasanya yang telah memberikan inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya dalam membangun Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
AM Sangadji adalah sosok yang “out of the box,” artinya keluar dari zona nyaman sebagai putra bangsawan dan pamong praja di zaman Belanda. Hal demikian bukan tanpa alasan; ada visi dan misi kebangsaan untuk lepas dari otoritarianisme kompeni. Sangadji kemudian berjuang bersama sahabat seperjuangannya, Tjokroaminoto, dengan gagasan ke-Indonesiaan zelfbestuur ala toean Tjokroaminoto. Hari ini, generasi muda pewaris peradaban menikmati warisan para founding fathers of the republic itu, yakni kemerdekaan Indonesia.
Kita mengetahui AM Sangadji ikut berjuang untuk kemerdekaan, lebih jauh, seperti apa perjuangan-perjuangan atau peran yang dilakukan oleh AM Sangadji untuk kemerdekan NKRI?
Peran besar A.M.Sangadji dalam kemerdekaan! Giat juang Jago Toea (julukan untuk AM Sangadji) tidak hanya bertumpu pada revolusi fisik dan aktif dalam perjuangan politik, semata namun ikut membangun karakter bangsa dengan concern mendidik anak anak pribumi lewat dedikasi di bidang Pendidikan. AM Sangadji juga dikenal sebagai pendidik. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan rakyat dari kebodohan dan penindasan. Jago Toea mendirikan sekolah-sekolah untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak Indonesia, terutama di daerah Maluku. Melalui pendidikan, ia berharap dapat menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan kepada generasi muda.
Kami mengetahui, bahwa bang Moni dan keluarga sudah puluhan tahun melakukan upaya-upaya agar AM Sangadji diangkat sebagai pahlawan nasional, namun hingga kini belum terealisasi. Persoalan apa yang tengah dihadapi dalam perjuangan menjadikan AM Sangadji sebagai Pahlawan Nasional?
Persoalan yang dihadapi dalam perjuangan AM Sangadji menuju Pahlawan Nasional adalah regulasi UU NO 20 Tahun 200 (Gelar Tanda Jasa Dan Tanda Kehormatan) sebagai syarat mutlak CPN (Calon Pahlawan Nasional) telah kami lengkapi pada Kementerian Sosial RI. Sejatinya negara harus hadir serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap sang tokoh A.M.Sangadji. Sebab Jago Toea ini dinilai sangat layak mendapat gelar Pahlawan Nasional tersebut jika kedua Sahabatnya Tjokroaminoto dan Hadji Agus Salim telah diberi Gelar Pahlawan Nasional. Bagaimana dengan AM Sangadji? Kami yakin sungguh bangsa ini tidak akan pernah amnesia terhadap jasa besar para perintis kemerdekaan termasuk A.M.Sangadji.
Apa harapan bang Moni dalam ulang tahun AM Sangadji tahun ini?
Pada Momentum milad A.M.Sangadji yang ke 135 tahun ini, kami mendesak Pemerintah RI dalam hal ini Bapak Presiden Joko Widodo untuk kembali melihat Timur Indonesia, Maluku. Bahwa ada tokoh besar yang nama jalannya juga diabadikan di Kota Surakarta harusnya menjadi evaluasi dan perhatian serius Pak Presiden selaku decision maker di bangsa ini. InsyaAllah
Reporter : Hendra Jaya
Editor : Anik Meilinda