KORANPENELEH.ID – Tiongkok siap bersama dengan negara-negara Arab untuk mempertahankan dunia multipolar yang setara, kata Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Kamis (30/05) lalu. Upacara pembukaan pertemuan tingkat menteri Forum Kerja Sama Tiongkok-Negara Arab ke-10 diadakan di Beijing.
“Kami siap bekerja sama dengan pihak Arab untuk bersama-sama mempertahankan dunia multipolar yang setara dan tertib,” kata Xi dalam pidatonya saat upacara pembukaan.
Tiongkok akan memperkuat kerja sama dengan negara-negara Arab di sektor minyak dan gas, perdagangan, dan teknologi tinggi. “Kami akan memperkuat kerja sama di bidang-bidang utama seperti minyak, gas, perdagangan dan infrastruktur,” ungkap Xi dengan tegas.
Dia mengatakan Tiongkok akan mengintensifkan promosi kerja sama di bidang kecerdasan buatan, investasi, dan industri tenaga listrik baru dengan negara-negara Arab. Mereka juga mengatakan akan mendorong kerja sama dengan negara-negara Arab di bidang penerbangan luar angkasa berawak.
Xi menjelaskan lebih lanjut bahwa penguatan kerja sama antara Tiongkok dengan negara-negara Arab ini bertujuan mempertahankan dunia yang multipolar. Proyek yang direncanakan antara lain membangun pusat pemantauan puing-puing ruang angkasa bersama, serta pusat pengembangan dan kerja sama Beidou (sistem navigasi satelit Tiongkok).
KTT Tiongkok-Arab selanjutnya akan diadakan di Tiongkok pada tahun 2026 mendatang. Sementara itu, gelaran KTT pertama antara Tiongkok dan negara-negara Arab sendiri telah diadakan pada bulan Desember 2022 lalu di Arab Saudi.
Para peserta pertemuan puncak Tiongkok-Arab yang diadakan di Beijing pada hari Kamis lalu itu menyimpulkan pernyataan bersama mengenai masalah Palestina di akhir pertemuan. Mereka mengungkapkan keprihatinan mendalam mereka atas perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Pernyataan Forum Kerja Sama Tiongkok-Negara Arab pada pertemuan tingkat menteri ke-10 lebih lanjut menekankan perlunya mencapai gencatan senjata di Gaza dan menjamin aliran bantuan kemanusiaan yang tidak terputus ke wilayah kantong tersebut.
Pernyataan tersebut juga menegaskan kembali penolakan Tiongkok dan negara-negara Arab terhadap pemindahan paksa warga Palestina, dan menyerukan penyelesaian masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara. (ABK/Red)
Baca juga: Eropa dalam Siaga Tinggi setelah Dugaan Pembakaran dan Sabotase yang Terkait dengan Moskow