
Oleh: Anik Meilinda
Buku Secrets of Divine Love pada awalnya berbicara tentang ketakutan dan kekhawatiran kita. Lalu, ia memberikan pelukan yang menenangkan dan menyadarkan kita untuk terus optimis. Helwa mengungkap lapisan yang menutupi mata kita dari kasih dan rahmat Allah dengan menunjukkan keindahan spiritual Islam dan syariatnya. Semua itu dikemas sedemikian indah dan kaya akan eksplorasi. Tentu hal ini bisa menyembuhkan kegalauan yang kerap menghampiri diri.
Sebelum mulai menyelami bab satu, penulis mengajak kita untuk berkeliling mendalami pikiran kita sendiri. Ada satu bab yang diberi judul dengan “membaca dengan hati terbuka”.
“Bahkan jika keraguan kita menjangkau seluruh samudera, cahaya hikmah Tuhan dapat naik melampaui cakrawala terjauh dan menerangi hati kita dengan kegembiraan. Lalu, kita harus jujur dengan apa yang kita rasakan, karena kita tidak dapat menerima rahmat Allah, penyembuhan mendalam jika kita terus-menerus menghindari rasa sakit kita,” tulis Helwa.
Helwa mengajak kita sadar perihal siapa yang tidak mendambakan ketenangan pikiran dan hati di dunia yang penuh drama ini? Bukankah itu yang kita semua cari dan perjuangkan? Akan tetapi, bagaimana jika rasa damai bisa terwujud, namun Rahasia Cinta Ilahi belum menemukan tempat di hati kita?
Helwa membahas kedalaman sudut pandang ini melalui Islam; mengungkapkan makna dan filosofinya; serta membantu, membimbing, dan memberdayakan kisah-kisah inspiratif untuk membantu menyadarkan kita akan kuasa-Nya.
Ia menyadarkan kita tentang realita bahwa masih banyak manusia yang mengangap agama itu membahayakan dan akan mengekang kebebasan. Namun, ia dapat menjelaskannya dengan indah bahwa puncak dari kebahagiaan ini bukan hanya ketika mencapai jannah-Nya. Melainkan, hubungan kita dengan semesta ini dan bagaimana mendapatkan ridha-Nya.
Buku ini mengeksplorasi peran kita sebagai manusia. Bukan melalui sudut pandang kita, melainkan melalui sudut pandang Sang Pencipta seperti mengeksplorasi ritual-ritual dalam Islam. “Doa (salat) menyingkapkan berhala-berhala palsumu karena bentuk luarnya bisa tidak selaras dan bertentangan dengan keadaan batin, satu doa kepada Tuhan membebaskanmu dari seribu sujud pada egomu,” ungkap Helwa dalam salah satu bagian di dalam bukunya.
Posisi sujudmu ketika sholat adalah wujud penghambaan paling tinggi. Di mana segala ego dan kesombongan luruh. “Dengan kepala ditekan ke tanah, kita diingatkan bahwa seandainya Allah tidak meniupkan napas-Nya ke dalam diri kita, kita hanya akan menjadi bumi yang mati, kehampaan kehidupan dan kesadaran.”
Penulis buku ini juga meminta kita untuk terbuka dan mengampuni orang lain bukan karena seseorang pantas mendapatkannya, tapi karena hati kita layak mendapatkan kedamaian. Sebagai pecinta Tuhan kita dipanggil untuk mencerminkan kualitas kasih Ilahi pada semua orang tanpa diskriminasi.
Selain itu, Helwa juga mengingatkan kita agar senantiasa menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai sebaik-baiknya suri tauladan, memahami perintahnya, serta tentu saja mencintainya. Muhammad bersabda: “Hiasilah dirimu dengan sifat-sifat Ilahi.”
Melalui pengamalan dan refleksi akan sifat-sifat Allah, baik laki-laki maupun perempuan dipanggil untuk menjadi cermin Tuhan di muka bumi. Inilah makna menjadi khalifah (wakil) Allah, karena pekerjaan kita di muka bumi bukanlah untuk menjadi sesuatu yang berbeda, tetapi untuk bangkit dari ilusi bahwa kita terpisah dari apa yang kita cari.
Baca juga: Dunia Menjenuhkan, Sufisme Penyejuknya
Menariknya, penulis memilih untuk tidak banyak menjelaskan tentang dirinya. Profilnya pun ditulis dengan sangat singkat dan padat tanpa menyelipkan riwayat pendidikan, latar belakang keluarga, hingga detail riwayat hidupnya.
Ia hanya menyinggung sedikit perihal blog dan hal yang disukainya. Uniknya lagi, saking cintanya penulis kepada pembaca, ia juga menyiapkan satu bab khusus untuk meletakkan referensi bacaan bagi pembaca yang haus akan ilmu dan ingin mendalami Islam lebih lanjut.
Saya sangat menikmati buku ini karena ia menceritakan dengan gamblang pandangan positif yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi kerasnya kehidupan. Buku ini memberikan kita ketenangan, ketika virus kufur nikmat, galau, gelisah, atau merana menjangkiti hati kita sebagai manusia.
Buku ini bukanlah buku yang memuaskan untuk dinikmati sekali duduk. Ia lebih cocok ketika dibaca perlahan-lahan sebelum mengawali hari. Tentu akan lebih nikmat ketika membacanya di kursi yang nyaman dan ditemani secangkir minuman hangat. Selamat membaca bersama indahnya semesta. (ABK/Red)
Judul Buku: Secrets of Divine Love: A Spiritual Journey Into The Heart of Islam
Penulis: A. Helwa
Penerbit : Elex Media Komputindo (Gramedia Group)
Tebal : 348 Halaman
Cetakan Kelima : Agustus 2021
ISBN : 978-623-00-2207-4