Mengenalkan Bahasa Internasional di SMA 1 Orong Telu

Sumbawa – Peneleh Youth Volunteer Camp (PYVC) Batch III Sumbawa mengajar bahasa Inggris di SMA 1 Orong Telu. Pesertanya berasal dari kelas 12 MIPA. Pada pertemuan pertama, tim relawan melakukan perkenalan sekaligus pemetaan potensi berbahasa para siswa SMA Orong Telu. Tujuan pemetaan tersebut sebagai tahap mengukur kemampuan peserta didik agar proses belajar mengajar dipertemuan selanjutnya lebih optimal.

Proses belajar-mengajar dibuat semenarik mungkin, agar para siswa antusias mengikuti mata pelajaran, misalnya game edukatif. Game itu berupa tebak-tebakan benda di sekitar kelas dengan kosa kata (vocabulary) berbahasa Inggris, seperti meja (table) kursi (chair), polpen (pen), “Antusias mereka (adik-adik) kelas 12 dalam menerima pelajaran patut diberi apresiasi. Mereka sangat bersemangat karena mendapat suasana yang berbeda dari guru mereka yang sebelumnya”. Ungkap seorang relawan PYVC, Maula Hidayatul Atqiya (Aktivis Peneleh Jang Oetama, Mahasiswi Semester 8 di Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, Awardee Study in United States Intitute (SUSI) 2022 di Temple University Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat).Ola—sapaannya—melihat kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris perlu diperhatikan secara serius. “Seharusnya, kelas 12 sudah mampu memahami kosa kata dasar dan mampu melakukan percakapan sehari-hari (daily conversation), namun mereka masih belum mampu”. Ungkapnya.

Di tengah kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, para siswa SMAN 1 Orong Telu masih kesulitan mendapat bahan ajar dari internet. “Sebab kondisi jaringan internet yang tidak mendukung.” Sambung Ola dalam pemaparannya. “Jangankan webinar, beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah lumrah pun masih terdengar asing ditelinga mereka. Hal inilah yang membuat mereka pesimis untuk memiliki cita-cita. Mereka bahkan tidak berani bercita-cita di luar dari guru. Sisanya mereka bahkan tidak tahu setelah SMA hendak melakukan hal apa. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat, khususnya gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat”. Pungkasnya. Lebih lanjut ia berkata “Meskipun demikian, saya sangat bahagia bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan adik-adik SMA”, ujar Ola penuh antusias.

Tentunya dengan hadirnya pembelajaran terbaru dan menarik ini turut diapresiasi oleh para siswa SMAN 1 Orong Telu. “Kami sangat bersyukur banyak kakak-kakak yang hadir dan memberi banyak sekali pengalaman positif di desa kami”, ungkap Kasih, salah satu siswi SMAN 1 Orong Telu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *