BUMDes Bergerak Menuju Kemandirian Desa

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Assoc Prof. Dr. Aji Dedi Mulawarman dan Virginia Nur Rahmanti, SE., MSA., Ak. di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (23/07/2023). Kegiatan ini mengusung tema Tata Kelola BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) melalui Sociopreneurship dalam Rangka Menuju Ekonomi Desa yang Mandiri.

Kegiatan tersebut dilakukan atas dasar beberapa permasalahan yang dialami antara lain; Pertama, permasalahan mengenai banyaknya warga desa yang belum mengetahui potensi yang dimiliki oleh desa. Kedua, terdapat permasalahan mengenai kurangnya sumber daya manusia untuk dapat mengembangkan BUMDes karena sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai karyawan di pabrik asing. Ketiga, terdapat permasalahan mengenai penentuan HPP dan harga.

Untuk menjawab permasalahan di atas, maka tim pengabdi memberikan beberapa solusi; Pertama, melakukan identifikasi dan penggalian terkait potensi yang dimiliki oleh desa setempat. Kedua, memberikan sosialisasi terkait cara untuk mengembangkan BUMDes. Ketiga, memberikan sosialisasi dan pendampingan terkait cara untuk menentukan harga pokok penjualan serta cara untuk mengembangkan usaha melalui pemasaran digital.

Dalam pelaksanaannya, identifikasi, pendalamaan kondisi BUMDes dan Sosialisasi melibatkan para peserta dari pengurus BUMDes, Karang Taruna, Ibu PKK, Tim Dosen, Pimpinan Universitas Bina Insan dan perangkat desa setempat sebanyak 50 peserta.

Setelah dilakukan identifikasi, ditemukan berbagai kondisi eksisting terkait dengan potensi desa. Dimana, rata – rata warga desa belum memahami potensi yang dimilikinya. Hal tersebut menjadi salah satu kendala tim dalam menganalisa, namun setelah dilakukan pemaparan lebih lanjut terkait aktivitas potensial ditemukan bahwa terdapat potensi pada produk sapu lidi dari pelepah sawit dan sablon kaos untuk cinderamata wisatawan. Disamping itu, ditemukan produk air minum yang sudah 2 tahun stagnan dikarenakan kendala perizinan. Kurangnya SDM menjadi salah satu kendala untuk mengembangkan BUMDes karena sebagian besar warga desa bekerja sebagai karyawan maupun buruh sawit di pabrik milik asing.

Selanjutnya, Tim Pengabdi melakukan pelatihan untuk memperkuat tata kekelola BUMDes terkait dengan manajerial, dan perencanaan bisnis, keuangan, perpajakan dan pemasaran digital serta untuk mendorong Sociopreneurship melalui penguatan tata kelola BUMDes dan pemetaan intellectual capital yang dimilikinya. Salah satu keterbaruan dalam pelatihan ini yaitu, bisa dikolaborasikan dengan berbagai tahapan dan proses dalam tata kelola BUMDes.

Dengan adanya pelatihan tersebut, harapannya value BUMDes bisa semakin meningkat dan  memahami tata kelola yang baik sehingga dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *