Koranpeneleh.id-Berkembanganya berbagai isu di tengah pemuda, mahasiswa dan masyarakat Indonesia, menyita perhatian seluruh golongan masyarakat. Tidak terkecuali Aktivis Peneleh. Hari ini (15/4) Aktivis Peneleh lakukan konsolidasi nasional melibatkan seluruh regional Aktivis Peneleh di berbagai daerah. Konsolidasi tersebut dilakukan untuk menyikapi isu yang berkembang, terutama gerakan pemuda.
Aktivis Peneleh menyepakati tiga poin pokok sebagai sikap terhadap polemik kebangsaan. Tiga poin tersebut, sebagaimana tertuang dalam Narasi Kesadaran Aktivis Peneleh:
Narasi Kesadaran Aktivis Peneleh:
Hikmah sebagai Representasi Kepemimpinan Moral
Melihat perkembangan situasi kebangsaan saat ini, Aktivis Peneleh memandang bahwa:
- Peta politik nasional eksisting terlalu partisan dan mengarah pada kepentingan politik 2024.
- Seluruh isu yang berkembang, pada akhirnya mengarah pada narasi-narasi politik elektoral.
- Gerakan pemuda dan mahasiswa belum memiliki kesadaran keberpihakan yang solid untuk rakyat.
Dampak dari tiga masalah tersebut menurut pandangan Aktivis Peneleh, menyebabkan krisis kepemimpinan moral. Indonesia membutuhkan Kepemimpinan Moral berbasis Hikmah sebagaimana termaktub dalam sila keempat Pancasila:
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.
Billahi fi Sabililhaq
#Peneleh #Konsolidasi #Hijrah #Zelfbestuur #Aksi