Waroeng Jang Oetama Memberikan Semangat Ekonomi Zelfbestuur

Malang, KoranPeneleh.id–Waroeng Jang Oetama (WJO) diwakili oleh General Manager (GM) Iskandar Eka Asmuni, S.M menjadi narasumber kewirausahaan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang bertempat Gedung GKB II, Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Kota Malang (13/11)

Webinar Kewirausahaan 2021 ini mengusung tema “Sukses Berwirausaha dengan Menebar Kebermanfaatan di Sosial Masyarakat”. Webinar dilaksanakan secara daring pada hari Sabtu, 13 November 2021 pukul 08.00 WIB s.d selesai yang disiarkan langsung melalui aplikasi Zoom Meet dan YouTube dari HMJ Akuntansi UMM.

Pada poin kebermanfatan di sosial ini menurut Iskandar telah mengalami pergeseran nilai yang dapat dilihat dari mengguritanya sistem liberalisme dan kapitalisme yang masuk dalam ruang ekonomi, pendidikan, dan politik. Bahkan sosial dan budaya kita tercampuri. Sehingga orientasi menjadi pengusaha itu ialah sebatas mengejar keuntungan dan menjadi kaya. Setelah itu, sukses pada masa tua. Lalu ongkang-ongkangan dan tidur saja menikmati masa tuanya. Bukan mindset seperti itu yang diharapkan melainkan pengusaha yang seutuhnya.

“Dimana pengusaha itu harus memiliki kesadaran berbagi walapun pada saat keadaan sulit usahanya. Karena kenikmatan yang diterima hasil usaha yang harus didistribusikan kepada masyarakat umum, agar tercipta kesejahteraan yang dimulai dari semangat kemandirian dan kebersamaan, seperti visi dari Waroeng Jang Oetama,” ungkap mas Iskandar.

Saat sesi tanya jawab yang dimulai oleh moderator sendiri, Navis Ayu Nurus Zakiyah dengan semangat memberikan pertanyaan, “Bagaimana agar paham akan orientasi pengusaha itu bisa keluar dari sistem kapitalisme dan liberalisme itu sendiri sehingga dapat memberikan dampak ke masyarakat sosial atas usahanya?”

Pimpinan Waroeng Jang Oetama pun menjawab, “Tentu dengan sistem ekonomi Indonesia yang tidak tahu arahnya, kalau dilihat sistem ekonomi prinsip pancasila, tetapi tidak mencerminkan nilainya, maka harus memulai dengan kesadaran di sila pertama Ketuhanan ini harus bisa jadi awal mindset (pola pikir) berekonomi dengan menambah gusti (Tuhan) yang dituangkan dengan saling tolong menolong dan berbagi apa pun bentuknya, tak hanya materi, di saat apapun itu tidak mengenal kondisi lagi untung rugi dan senang maupun susah usaha kita”.

General Manager WJO

Waroeng Jang Oetama sendiri dalam rangka melakukan pemuliaan terhadap masyarakat sekitar lokasi pembangunan Masjid Kampus URUP (Orong Telu, Kelawis, Sumbawa) telah melakukan pelatihan pembuatan dan pemasaran sabun cuci piring. Harapannya mereka mendapat kesadaran akan kemandirian yang dimulai dari diri sendiri, tidak selalu bergantung kepada pemerintah. “Membeli Sabun PILIHAN artinya berinfaq untuk agenda keummatan dan pembangunan Masjid Kampus dan Pusat Pembelajaran Gratis URUP,” tutup Iskandar.

Adapun yang mengikuti sesi webinar kewirausahaan ini dari kalangan mahasiswa yang jumlahnya sekitar 300 lebih mahasiswa yang kebanyakan dari mahasiswa UMM dan sebagian kecil dari mahasiswa di luar UMM. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *