Talkshow Kepemudaan: Pemuda Jangan Terlarut di Lingkar Diskusi Terus

Koranpeneleh.id- Irfan Rahmana, dosen Fakultas Ekonomi Unissula berpesan kepada pemuda agar tidak terlarut di lingkar diskusi-diskusi panjang. Pemuda harus melatih soft skill dan hard skill. Hal itu ia sampaikan dalam Talkshow Kepemudaan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang diadakan oleh Aktivis Peneleh Regional Semarang dan Salatiga (31/10/2021) kemarin.

“Sebagai pemuda jangan hanya menjadi penonton, harus bisa menentukan. Lalu, pemuda harus bedaya, tingkatkan soft skill dan hard skill, jangan terjebak dengan diskusi-diskusi panjang,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, AM Jumai, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah  mengingatkan peringatan Hari Sumpah Pemuda jangan sampai hanya sebuah euphoria tahunan.

“Ambil pelajaran dan implementasikan di kehidupan sehari-hari. Anak muda harus aktif dan memiliki keinginan kuat dan besar, harus mempertahankan komitmen NKRI, dan kritis terhadap isu nasional, maupun regional. Tipsnya adalah berani dan tidak terjebak rutinitas,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Tsiqqif Asyiqulloh, Kepala Aktivis Peneleh yang juga menjadi salah satu perwakilan pemuda juga menyinggung tentang perlunya pendidikan perihal pengertian kesejahteraan. Menurutnya, kesejahteraan tidak melulu perihal uang.

“Tidak selalu perihal untung dan  rugi, namun bagaimana itu memberikan kesejahteraan dan kebermanfaatan. Baik untuk pemilik modal, karyawan, konsumen, maupun lingkungan,”  terangnya.

Dalam acara yang bertema Generasi Baru Harapan Baru, Pemuda Tangguh Ekonomi Tangguh ini juga menghadirkan empat narasumber lain, yaitu dari tokoh Muhammadiyah yaitu AM Juma’i, dan beberapa pemuda Ahmad Tsiqqif  Asyiqulloh (Kepala Aktivis Peneleh), Andre Bahtiyar (Ketua Umum PMII Kota Semarang), dan Tulus Wahyu Widodo (Ketua BEM FIK UNNES 2021). (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *