Garuda Peneleh, Kepakkan Sayap di Kota Gayatri

Setelah dua kali sukses mengadakan Sekolah Tjokro Muda di Nusa Tengga Barat (NTB), Garuda Peneleh selenggarakan di Kota Gayatri, Tulunggagung. Tepatnya diPondok Pesantren Darunnajah, Sumbergempol.

Kegiatan yang mengambil tema “Muda Berani Beda: Yang Muda Yang Berkarya” tersebut bertujuan untuk menyadarkan siswa SMA se-derajat dalam memahami tokoh bangsa. Adapun peserta yang hadir didominasi oleh SMA dari Tulungagung, Blitar dan sekitarnya.

Dalam kegiatan ini diberikan pemahaman materi mulai dari diri, kelompok hingga bagaimana melakukan aksi positif yang konkret untuk ummat dan bangsa. Hadir Tsiqif Asyiqulllah (kepala Aktivis Peneleh Nasional), Zulfa Ilma (Aktivis Peneleh Blitar), Mambaul Ulum (Aktivis Peneleh Tulungagung), M. Fikri Adrian (Aktivis Peneleh Medan), Asep Irawan (kepala LPJO) dan Jilan Namira (sekretaris Kepala Sekolah Aktivis Peneleh) sebagai pemateri.

Tidak hanya mendengarkan materi. Peserta Sekolah juga diajak menyaksikan film “Guru Bangsa”, lalu didiskusikan untuk diambil pesan dan maknanya bersama-sama.

Dalam sambutan Hendra Jaya, Koordinator Kader Jang Oetama mengatakan jika ia sangat senang akan hadirnya kegiatan sekolah Tjokro ini. Sebab, bisa saja dari kegiatan tersebut terlahir tokoh bangsa besar yang baru.

“Turut senang dengan adanya sekolah Tjokro Muda ini. Semoga setelah dari sini, terlahir Hasyim Asy’ari, Soekarno, Agus Salim dan Ahmad Dahlan yang baru,” ungkapnya.

Farmawazi, Koordinator Garuda Peneleh menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah kali ketiga diselenggarakan. “Sekolah Tjokro muda ini adalah kali ketiga kami selenggarakan. Sebelumnya, yang pertama diselenggarakan secara online dan kedua offline di Lombok, NTB,” jelas laki-laki asli Lombok Tengah itu.

Laki-laki yang juga kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut berharap kegiatan ini dapat mengembalikan semangat belajar yang dimiliki anak muda. Mengingat terlalu lama berhentinya proses belajar mengajar tatap muka akibat pandemi.

Kegiatan berjalan dengan antusias. Terlihat, banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta pada narasumber. (Saiful/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *