Oleh : Imam Dedikasi Malik Nur
Budaya merupakan suatu tradisi yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang. Sehingga menjadi identitas suatu daerah maupun suatu Negara sehingga menjadi pembeda ataupun ciri khas suatu bangsa. Di Sulawesi selatan terdapat banyak suku dan setiapnya memiliki budaya masing-masing.
Dari banyak budaya itu, banyak budaya yang mulai dilupakan dan memudar. Di antaranya budaya Sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi. Budaya ini merupakan budaya yang menjadi ciri khas paling sering didengarkan dan diterapkan di Makassar.
Tetapi, budaya semakin tergerus perkembangan zaman. Masyarakat mulai lebih mengenal budaya asing dibanding budayanya sendiri. Mereka pun lupa mewariskannya. Tidak seperti yang dilakukan nenek moyang kita dahulu. Sehingga kebudayaan yang ada tidak dilestarikan dengan baik.
Budaya sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi memiliki makna masing-masing. Sipakatau memiliki arti bahwa kita harus saling mengetahui atau mengenal satu sama lain. Sipakainge memiliki makna kita harus saling mengingatkan baik antar individu maupun kelompok. Sipakalebbi memiliki makna memanusiakan manusia. Hal ini bermaksud kita harus memandang manusia sebagai manusia dengan tidak mengambil hak yang ada pada dirinya.
Setelah kita mengetahui maknanya. Jelas kita perlu melakukan pencegahan hilangnya budaya tersebut. Adapun solusi atau langkah-langkah yang bisa kita lakukan yaitu :
Pertama, melakukan edukasi ke daerah-daerah di Kota Makassar bahwa kita memiliki budaya yang harus terus dijaga dengan menarget orang tua, remaja, dan anak-anak. Sehingga penanam nilai-nilai budaya tersebut dapat terus diaplikasikan dalam bermasyarakat.
Kedua, mengadakan festival budaya. Pemerintah kota Makassar dapat membuat festival kebudayaan yang mengangkat tema sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi lalu dimasukkan pula berbagai jenis kebudayaan yang ada di sana.
Harapannya, jika penanam nilai-nilai budaya tersebut berhasil ditanamkan dan terus dilestarikan. Masyarakat mampu mengaplikasikan dan menjadi masyarakat yang berkarakter yang berbudi luhur. (Red)