Oleh : Wa Ode Endiaverni
Kota Sidrap dikenal dengan beberapa macam adat istiadat dan budaya. Kata “Bugis” berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Adapun bahasa daerah yang digunakan yaitu bahasa Bugis. Namun, masih banyak remaja atau orang yang tidak menetap di daerah Sidrap, sehingga tidak fasih berbahasa Bugis. Sebenarnya, mereka paham maknanya, namun tidak bisa menimpali.
Tradisi paling terkenal di suku Bugis yaitu upacara yang biasa diadakan saat naik rumah. Upacara tersebut biasa disebut mappatenre bola’. Upacara tersebut dilakukan dengan memanggil para tetangga untuk membantu membangun pondasi rumah. Dari upacara tersebut, banyak nilai yang dapat diambil. Seperti kerja sama, gotong royong, kepedulian.
Rumah adat di suku Bugis berbentuk rumah panggung. Rumah panggung adalah rumah adat suku bugis yang berbentuk persegi panjang dan atapnya berbentuk prisma. Rumah adat suku bugis ini memiliki banyak makna dan nilai kearifan. Hal itu tergambarkan pada bagian-bagian rumah tersebut. Mulai dari atap hingga pijakannya memiliki makna tersendiri.
Rumah adat bugis adalah wujud dari perasaan, pemikiran, dan juga pandangan hidup dari masyarakat suku Bugis. Saat upacara tersebut, biasanya kita menghidangkan makanan atau kue yang manis-manis seperti barongko, onde-onde, sikaporo’ dan masih banyak lagi. Kue-kue itu biasa digabungkan lalu disebut “kue pitu’ rupa” atau tujuh jenis yang juga memiliki makna atau nilai tersendiri. (Red)