KORANPENELEH.ID- Dewan Pembina Yayasan Peneleh Jang Oetama (YPJO), Dr Aji Dedi Mulawarman menyampaikan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi semangat YPJO membangun kampus dan pusat pembelajaran gratis Universitas Peneleh (URuP).
Ketiga hal tersebut adalah panggilan spiritualitas, panggilan kebangsaan, dan panggilan moralitas. URuP yang berangkat dari falsafah Jawa yaitu Urip Iku Urup, atau hidup itu harus menyala dan memberikan kebermanfaatan bagi semesta alam.
“URuP dibangun sebagai sarana pendidikan non formal yang menghadrikan abdiguru yaitu dosen-dosen dari perguruan tinggi, yang siap mewakafkan ilmunya tanpa dibayar,” jelas pembina YPJO yang akrap dipanggil Pak Aji, dalam acara Sosialisasi, Pelantikan, dan Kuliah Umum yang diadakan di Kantor Bupati Sumbawa, Senin, 21 Juni 2021.
Panggilan spiritualitas yang dimaksud ialah karena Sumbawa merupak tanah kelahiran salah satu ulama besar Nusantara yang merupakan guru dari Syaikhona Kholil Bangkalan yaitu Syaikh Zainuddin at-Tepali. Jadi Yayasan Peneleh Jang Oetama meras terpanggil, karena ada garis sanad keilmuan yang tersambung. Mulai dari Syaikh Zainuddin at-Tepali-Syaikhona Kholil Bangkalan-HOS. Tjokroaminoto-Sosrokartono.
Selanjutnya, panggilan kebangsaan yang dimaksud ialah orientasi dari pembangunan Masjid Kampus ialah mengkonsolidasikan kekuatan pemuda dari berbagai latar belakang keilmuan, suku, ras, agama agar sama-sama memberikan kontribusi positif untuk mewujudkan Indonesia Zelfbestuur (mandiri).
“Terakhir, panggilan lokalitas, Yayasan Peneleh Jang Oetama tidak ingin melihat semua hal di Indonesia bersifat Jawa sentris, termasuk pendidikan. Karena seharusnya pendidikan menjadi hak bagi semua golongan dimanapun berpijak di tanah Nusantara ini. Berangkat dari itu, Peneleh Jang Oetama ingin mewujudkan keadilan dalam menuntut ilmu di seluruh Indonesia, salah satunya dimulai dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,” papar Dr Aji.
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, sangat mengapresiasi akan dibangunnya masjid dan pusat pembelajaran gratis URuP di Desa Kelawis, Orong Telu ini. Ia juga berpesan agar YPJO senantiasa melibatkan stakeholder setempat.
“Kegiatan apapun yang akan dilaksanakan agar selalu melibatkan camat dan kepala desa, sebab mereka adalah perpanjangan tangan dari pemerintah daerah ditingkat kecamatan,” terangnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan agar kegiatan ini dapat diperlihatkan dalam tindakan nyata, sehingga masyarakat mendapatkan edukasi dari contoh-contoh yang diberikan. (Red)