KORANPENELEH.ID – Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) Foundation kembali genjot Wisata Limbah (WALI) sebagai alternatif pilihan wisata dan rekreasi, sekaligus mewujudkan kesadaran masyarakat terkait limbah dan dampaknya, utamanya limbah bahan berbahaya beracun (B3). Program wisata yang akan diselenggarakan beberapa bulan ke depan ini dijelaskan lengkap dalam webinar pada Kamis (26/11/2020).
Ruli Mustika Adya menjelaskan WALI memiliki tiga tujuan, yaitu memberikan informasi kabar terkini kondisi lingkungan, sebagai tempat edukasi mengenai penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam kegiatan pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3), dan sebagai alternatif pilihan tujuan kegiatan wisata dan rekreasi.
“Selama ini, wisata identik dengan pergi ke suatu tempat yang menyajikan keindahan alam. Saya kira di Jawa Timur khususnya, belum ada industri, perorangan, atau kelompok yang menyajikan kegiatan wisata di bidang pencemaran dan perusakan lingkungan hidup,” tuturnya.
Berdasarkan penelitian dan advokasi oleh warga Lakardowo dan ECOTON, limbah yang dihasilkan dari beberapa perusahaan di sekitar itu berbahaya dan menyebabkan perubahan lingkungan berupa menurunnya kualitas air tanah. Hal ini diakibatkan oleh pengurukan limbah di pekarangan dan tanah mereka. Awalnya warga tidak menyangka bahwa limbah ini akan membawa dampak buruk bagi lingkungan mereka. Masyarakat telah melakukan serangkaian upaya untuk menuntut keadilan akan kasus tersebut, namun belum menemui titik terang yang memihak kepada masyarakat terdampak.
Wisata yang sudah digadang sejak beberapa tahun lalu ini, dikuatkan kembali kehadirannya. Dalam webinar via zoom yang dapat kembali diakses di kanal youtube ECOTON ini, Ruli kembali menegaskan bahwa Wisata Limbah (WALI), “Apa tujuannya? adalah clean-up. Tujuan utama wisata ini supaya orang-orang tahu, bahwa ada pencemaran-pencemaran lingkungan yang harus segera diatasi.”
Wisatawan nantinya diajak berkeliling ke beberapa lokasi yang tersebar di empat kabupaten di Jawa Timur, yakni di Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, dan Jombang. Lokasi-lokasi itu merupakan outlet-outlet pembuangan dan penimbunan limbah yang berada di sekitar area PT PRIA Mojokerto, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Sidoarjo, PT Hazzel Karya Makmur Gresik, dan pembuangan limbah slag aluminium yang berada di Kecamatan Kesamben dan Sumobito Kabupaten Jombang. Mereka akan diajak untuk menguji kualitas limbah, kualitas lingkungan hidup, serta menentukan jenis dan kategori limbah. Setelah melakukan tur tersebut, wisatawan juga dapat menuliskan laporan perjalanan atas apa yang mereka saksikan secara langsung di tempat wisata. Tak lupa, feedback oleh wisatawan untuk menyuarakan kesan mereka dapat dituangkan melalui petisi yang disediakan. (Wita, Meilinda/Red)