Sabtu, 16 Mei 2020, Aktivis Peneleh Regional Lombok membuka kegiatan yang diberi nama Dialog 1.0 dengan tema “Dari Smartphone untuk Smart People”. Dialog 1.0 ini dilaksanakan untuk mengisi waktu kosong dan dirumah saja selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah untuk mengantisipasi ganasnya penyebaran wabah covid19. Dalam kegiatan ini, Aktivis Peneleh Regional Lombok mengundang lima orang pemateri dengan latar belakang profesi dan keilmuan yang berbeda dengan tema disesuaikan dengan background pemateri sehingga sangat menarik untuk diikuti.
Sebagai dialog yang pertama, Aktivis Peneleh Regional Lombok mengundang Bapak Dr. (Cand) Zulfikar Alimuddin, M.Eng., MM., CPC., CEC selaku pemateri dengan tema Wujudkan mimpi besarmu, gimana caranya?. Dialog yang direncanakan selama satu jam yang dimoderatori oleh Abdul Khalik salah seorang aktivis Peneleh Regional Lombok ini dimulai pada pukul 09:00 dan berakhir pada pukul 10:45 melebihi waktu yang sudah dijadwalkan. Dialog pertama diikuti oleh 33 orang peserta dari total 59 orang yang mendaftarkan diri.
Bapak Zulfikar Alimuddin yang merupakan Founder Yayasan Cinta Harapan Indonesia (YCHI), The New You Institute (TNYI), Director HAFECS, Director GIBS dalam materinya menyampaikan ada beberapa poin penting yang harus dilakukan dan disadari oleh seseorang yang mempunyai mimpi besar untuk diwujudkan, yaitu; pertama, Perjelas mimpi, maksudnya manusia mempunyai banyak angan-angan untuk menjadi apa di masa yang akan datang, namun jika ingin mewujudkannya maka setiap orang harus mampu memperjelas mimpinya, sehingga dapat melakukan hal-hal yang tepat untuk mewujudkannya. Kedua, Bekerja keras. Setiap orang yang sudah menentukan mimpinya maka harus siap bekerja keras sekuat tenaga dan pikiran mengerahkan kemampuan untuk mewujudkannya. Karena tanpa Kerja keras mimpi besar hanyalah sebuah khayalan belaka yang tidak punya Tujuan dan cara pencapaian yang jelas. Ketiga, Berbuat baik kepada siapapun. Yang disampaikan pemateri pada poin ini adalah mengutip sebuah hadits nabi yang artinya “Berbuat baiklah (sayangilah) makhluk Tuhan di bumi, maka yang dilangit akan berbuat baik (sayang) kepadamu. Untuk mencapai mimpi besar, maka setiap orang harus melakukan kesungguhan (himmah) untuk mencapainya, dan dibantu oleh doa orang-orang di sekitar, utamanya orang tua serta memiliki relasi yang banyak dengan orang lain, sebab semua orang tidak tahu melalui tangan siapa kesuksesannya Tuhan takdirkan.
Director Global Islamic Boarding School ini menambahkan bahwa, ada tiga tipe manusia dalam usaha untuk mewujudkan mimpi-mimpinya; People person yang dapat diartikan sebagai orang yang pandai bergaul dengan orang lain sehingga memiliki relasi yang kuat dan juga jaringan yang luas. Knowledge person yaitu orang yang mempunyai kecerdasan yang hebat dalam menyelesaikan setiap kejadian yang ada di dalam hidupnya dengan keilmuan yang dia miliki. Mission person yaitu orang yang memiliki banyak tujuan hidup, tidak hanya satu tujuan saja tetapi fokus untuk bisa mewujudkan semua misi atau tujuan dalam hidupnya.
Selanjutnya, Pemateri yang sudah sering mengisi acara seminar di luar negeri ini menyampaikan perlunya ilmu pendidikan dalam kehidupan dengan terus menuntut ilmu melalui lembaga pendidikan, baik di dalam maupun di luar negeri. Diantara manfaat dari menuntut ilmu yang dijelaskannya adalah mencari atau menambah pengetahuan, membangun jiwa kepemimpinan atau leadership, dan mendapatkan jaringan baru dan juga jaringan yang luas.
Pada sesi tanya jawab, peserta sangat antusias untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab satu persatu oleh pemateri, mulai dari masalah yang menghambat kesuksesan disebabkan faktor internal seperti rasa malas, pesimis, merasa bukan fashion bahkan merasa kuliah sia-sia karena salah jurusan serta penyebab dari faktor eksternal seperti lingkungan dan juga perbedaan pandangan dengan keluarga.
Dalam closing statement-nya, pemateri menyampaikan kutipan penting “Kenali mimpimu, sebab dengan mengenali mimpimu kamu akan mencoba jujur pada dirimu. Jujurlah pada dirimu sebab jujur pada dirimu akan mengantarkanmu pada mimpi-mimpi besarmu”
Kegiatan Dialog 1.0 yang diselenggarakan oleh aktivis Peneleh Regional Lombok dilanjutkan pukul 15:00 WIB dengan pemateri seorang gadis yang sedang menuntut ilmu di Universiti Teknikal Malaysia Melaka sebagai salah satu penerima beasiswa dari pemerintah Nusa Tenggara Barat dan merupakan seorang aktivis yang mendapat cumlaude di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta membahas tema “Aktivis vs Akademik, mana yang lebih penting? (Tips belajar efektif sebagai aktivis) yang dimoderatori oleh bendahara aktivis Peneleh Regional Lombok. Berikut disertakan Link daftar untuk mengikuti kegiatan Dialog 1.0 Dari Smartphone untuk Smart People :