Mahasiswa adalah anak kandung Negeri. Sebagaimana jika ibu sedang terancam dan tidak baik-baik saja, anak kandung harus berdaya upaya, tak boleh diam cuma rebahan.
Pandemi Covid-19 menjadi ancaman tak cuman kesehatan, tapi juga ekonomi, budaya, agama, dan politik. Karenanya. Solusi cerdas dari semua golongan merupakan hal yang dinanti oleh masyarakat. Mahasiswa bergelar agen perubahan harus hadir urun gagasan, rencana, dan aksi solutif sebagai wujud bukti bakti pada negeri.
Karena urun tak akan berdaya ubah besar jika tanpa KONSOLIDASI, maka perlu dirancang inisiasi untuk menyatukan seluruh potensi anak negeri. Kita mulai dari 05 Mei 2020 melalui diskusi dengan tema “Memeriksai Gerakan Mahasiswa di Tengah Pandemi” bersama pimpinan gerakan mahasiswa seluruh Indonesia.
Bebeapa diantaranya yang akan hadir dalam kegiatan tersebut
1. Agus Herlambang (Ketua Umum PB PMII)
2. I Kadek Andre Nuaba (Presidium PP KMHDI)
3. Arjuna Putra (Ketum DPP GMNI)
4. Corneles Galanjinjinay (Ketum PP GMKI)
5. Ahmad Fauzi (Koordinator Kader Jang Oetama Aktivis Peneleh)
6. Much. Azizi Rais (Ketum PP SEMMI)
7. Elevan Yusmanto (Ketum PP KAMMI)
8. Afandi Ismail (Ketum PB HMI MPO)
9. Najih Prastiyo (Ketum DPP IMM)
Acara yang akan diselenggarakan pada pukul 20.00 tersebut rencana akan diikuti oleh 100 peserta dari beberapa pengurus wilayah masing-masing organisasi. Silaturahmi untuk mendiskusikan krisis akibat pandemi dan mencari solusi untuk diwujudkan secara berjamaah merupakan salah satu tujuan dari kegiatan ini. (red)