
Malang KORANPENELEH.ID – Jimpitan menjadi salah satu alternatif yang dijalankan oleh peneleh sebagai wujud kepedulian kepada orang yang terkena dampak covid-19 baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa hari lalu pemerintah dibeberapa daerah mulai ingin menerapkan jimpitan di desa-desa. Namun, Peneleh sudah memulai jimpitan sejak empat minggu yang lalu.
Dari kata “Jimpit” berarti sedikit/secuil; sak Jimpit. Mudahnya adalah berbagi secara istiqomah sedikit dari rejeki kita, baik berupa beras, gula, minyak, dan bahan pokok lain. Dikumpulkan setiap satu minggu sekali, diambil oleh petugas/pengelola lumbung, dan akan dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Di Malang sendiri jimpitan dikumpulkan setiap hari Jumat.
Hingga empat minggu ini, Peneleh bekerjasama dengan Ibu PKK Permata Land Malang sudah berhasil mengumpulkan 73 Kg beras dan beberapa lainnya. Sebagaimana laporan ketua jimpitan Peneleh Malang Ibu Ari Kamayanti hari ini Jumat (17/04/2020)
“Total selama 4 minggu ini yang kita kumpulkan, beras 73 kg, gula 14.5 kg, 52 bungkus mie instan, telor 6 butir, Mie bihun 2 bungkus, minyak goreng 15.25 liter, sarden 7 kaleng, kecap 3 bungkus, yang Rp 780.000, susu kental enak 72 sachet, teh 4 kotak, sabun batang 2, sabun deterjen 1 bungkus, & Pewangi 2 kemasan,” tulis beliau di WAG.
Dari hasil pengumpulan jimpitan tersebut, distribusi sudah berjalan, “Jadi perminggu ini kami sudah mendistribusikan Beras 18 kg, Gula 1.5 kg, Mie instan 20 bungkuss, minyak goreng 2 liter, & sarden 1 kaleng,” sambung Ibu Ari.
Hingga kini saldo jimpitan Peneleh dengan Ibu PKK Permata Land masih tersedia dan akan terus didistribusikan untuk masyarakat sekitar yang membutuhkan atau yang terkena dampak pandemi Covid-19. (jay)