KORANPENELEH.ID – Hari ini Rabu (15/042020) Peneleh Research Institute kembali melaksanakan Internasional Online Guest Lecture 3. Kali ini hadir sebagai pemateri Prof. Evangelos Afendras (Greece, Yunani). Kegiatan yang mengusung tema “Krisis Komunikasi selama Krisis Pandemi” ini dimulai pukul 16.00 serta dikuti oleh 63 peserta.
Selama Pandemi Covid-19, manusia mengalami perubahan pesat dalam komunikasi. Covid-19 membuat jarak antara manusia satu dengan yang lain. Walau media komunikasi online tersedia namun jarak masih melekat akibat pandemi ini. Sebagaimana diungkapkan oleh Prof. Afendras “In this presentation I am attempting to seize, from my personal perspective, the reality and complexity of institutional and interpersonal communication as the crisis grows in severity. The dimensions are multiple and the instances of communication acts verge on the infinite. This is of course dependent on the extent, the size and the density of one’s social networks (“Dalam presentasi ini saya mencoba untuk menangkap, dari sudut pandang pribadi saya, realitas dan kompleksitas komunikasi kelembagaan dan antarpribadi ketika krisis semakin parah. Dimensi multipel dan contoh-contoh tindakan komunikasi hampir tak terbatas. Ini tentu saja tergantung pada luas, ukuran dan kepadatan jaringan sosial seseorang”)“.
Di antara komunikasi yang dibahas adalah humor yang berseliweran mengenai pandemi hingga komunikasi sebagai dukungan keluarga dalam melalui masa sulit. Evangelos berharap agar pemerintah dapat memberikan media komunikasi yang efektif khususnya pada mereka yang berada di kelas ekonomi-sosial terbawah, yang mungkin tidak terliterasi/buta huruf maupun mereka yang tidak memiliki akses media sosial.
Diskusi berlangsung hingga 3 jam lebih, berbagi pertanyaan muncul dari audien. Diakhir sesi Prof. Afendras sepakat dengan pendapat Chomsky bahwa ada sesuatu yang menyebabkan kepincangan sosial, ekonomi, dan politik.
“Pendapat Chomsky paralel dengan pendapat saya. Media adalah corong suara bagi yang memiliki kuasa. Anda lihat bagaimana Trump bertindak secara ceroboh tentang pandemik. Media mengritisi Trump, dan Trump menjawab dengan komentar idiotik. Masalahnya media masih popular. Chomsky bisa saja bicara sesuka dia, namun politik media tetap akan “berkuasa”. Kecuali ada sesuatu yang eksepsional, tidak mungkin saya memilih milionaire sebagai presiden (karena ia punya kuasa media). Dengan cara ini, kita harusnya tidak dikendalikan orang yang tidak memiliki kepentingan yang sama dengan kita” ungkap pria yang akrab disapa Afendras tersebut. (jay)